Di tengah kabar tak mengenakkan yang menyebut bahwa BlackBerry mengalami kerugian besar hingga mencapai US$ 1 milyar atau sekitar 11,3 triliun, kabar lain yang mengejutkan datang terkait perusahaan ini.
Pada bulan Juli 2013 lalu, sebelum BlackBerry mengumumkan akan memecat 40% dari seluruh tenaga kerjanya di berbagai negara, BlackBerry diketahui telah membeli sebuah pesawat jet Bombardier Global Express. Kabar ini terungkap dari catatan aircraft-registry di Kanada.
Pesawat itu digunakan sebagai armada jet pribadi untuk para eksekutifnya lalu lalang. Demikian dilaporkan Will Connors dan Mark Maremont dari Wall Street Journal yang dikutip Rabu (25/9/2013).
Tidak disebutkan berapa dana yang telah dikeluarkan BlackBerry untuk membeli pesawat tersebut. Namun menurut situs pemasaran pesawat itu, harganya ditaksir antara $ 25 juta hingga $ 30 juta.
"Beberapa tahun lalu perusahaan membeli dua pesawat Dassault. Awal tahun ini perusahaan memutuskan untuk menjual kedua pesawat Dassault itu dan menggantinya dengan satu pesawat yang lebih besar," kata juru bicara perusahaan Adam Emery.
Pesawat jet yang diproduksi oleh Bombardier Inc. asal Kanada itu jauh lebih besar dari pesawat jet yang dijual BlackBerry tahun lalu. Pesawat ini bisa terbang dari New York ke Tokyo tanpa harus mengisi ulang bahan bakar.
Namun kini BlackBerry memutuskan untuk menjual pesawat tersebut karena kondisi keuangan perusahaan yang terus memburuk. (dew)